Kamis, 26 September 2019




Menikmati Senja di Kampusku
Berangkat pagi dan pulang sore sudah menjadi rutinitasku sehari-hari di jam-jam sibuk kuliah. Berangkat dari jam 06.30 WITA dan pulang paling cepat jam 18.00 WITA. Capek?? Tentu saja capek, tapi kenapa aku masih bisa bertahan pada rutinitas ini, rutinitas yang membuatku menghabiskan waktu hanya untuk di kampus. Mungkin alasan yang sudah sering dikatakan orang lain, yaitu karena ada teman. Ketika berkumpul dengan mereka aku merasa rasa capek dan penatku bukanlah masalah yang besar, cukup tidur yang cukup dimalam hari dan aku siap untuk esok hari. Selain karena itu, aku juga ingin menikmati suatu momen yang bisa dibilang adalah momen yang sangat spesial untuk semua orang, yaitu senja.
            Salah satu keuntungan pulang sore adalah dapat menikmati kilauan matahari senja yang bersinar dibalik lebatnya pohon bambu. Momen senja adalah salah satu momen favoritku, karena kala senja adalah masa-masa untuk kita kembali ke keluarga kita, duduk melingkar di meja makan, dan mengobrol hangat tentang kegiatan sehari penuh. Terus bagaimana cara mahasiswa yang merantau jauh dari orang tua? Terkadang bagi mahasiswa yang jauh dari orang tua akan mengalami yang namanya homesick atau istilah awamnya rindu sama rumah dan keluarga. Itu adalah hal yang wajar dan pasti akan dialami semua mahasiswa yang merantau. Kita masih dapat merasakan kehangatan keluarga dengan menelpon mereka hanya untuk berbicara tentang kuliah kalian ataupun hanya untuk melepas rindu, jika ingin menangis maka menangis lah. Kalau kalian berpikir menangis hanya untuk orang-orang yang masih bersifat kekanakan dan cengeng, berarti kalian sudah salah. Bahkan orang kuatpun masih bisa menangis ketika harus melawan permasalahan yang sulit dihadapinya. Menangis bukanlah tanda orang itu lemah, tapi menangis adalah cara agar orang yang kuat bisa terus berjuang tanpa kata menyerah.
            Hidup ini hanya tentang berusaha agar mendapatkan hasil terbaik, jika dalam melakukan usaha tersebut butuh berhenti sejenak maka berhentilah, jangan memaksakan dirimu terus bergerak karena kamu bisa kelelahan. Jika kamu berada dalam titik jenuh dan mulai berpikir untuk menyerah maka ingatlah lagi alasan kamu berjuang. Semua akan indah dengan usaha yang keras.